Kamis, 04 Maret 2010

psikologi perkembangan remaja

I. PENDAHULUAN
Istilah ADOLESCENCE atau Remaja berasal dari kata latin ADOLESCERE yang artinya “ Tumbuh “ atau “ Tumbuh menjadi Dewasa “
Masa Remaja termasuk Masa yang sangat menentukan karena Masa ini Anak-anak mengalami banyak perubahan pada fisik dan psikisnya. Masa ini diawali dengan Matangnya Organ-organ Fisik (Seksual) sehingga mampu Bereproduksi.
Terjadinya Perubahan Kejiwaan pada masa ini menimbulkan kebingungan di kalangan Remaja sehingga masa ini disebut oleh Orang Barat sebagai periode Strom & Stress Hal ini disebabkan karena Mereka mengalami Masa penuh Gejolak Emosi dan tekanan Jiwa sehingga mudah menyimpang dari Aturan dan Norma-norma yang berlaku di Masyrakat.

II. PERMASALAHAN
A. Batasan Masa Remaja
B. Ciri-ciri Masa Remaja
C. Karakteristik Perkembangan pada Masa Remaja
D. Tugas Perkembangan Masa Remaja

III. PEMBAHASAN
A. BATASAN MASA REMAJA
Lazimnya Masa Remaja dianggap Mulai pada saat Anak menjadi Matang secara Seksual dan Berakhir saat Ia mencapai Usia Matang secara Hukum. Bila ditinjau dari Segi Perkembangan Biologis, yang dimaksud Remaja ialah Mereka yang berusia 12 tahun sampai dengan 21 tahun.
Usia 12 tahun merupakan awal Pubertas bagi Seorang Gadis,yang disebut Remaja kalau mendapat Menstruasi yang pertama. Sedangkan usia 13 tahun merupakan awal Pubertas bagi Seorang Pemuda ketika ia mengalami masa Mimpi Basah yang pertama,yang tanpa disadarinya mengeluarkan Sperma.
Biasanya pada Gadis,Perkembangan Biologisnya lebih cepat satu tahun dibandingkan dengan Perkembangan Biologis seorang Pemuda. Karena Gadis lebih dulu mengawali Masa Remaja yang akan berakhir sekitar pada usia 19 tahun, sedangkan Pemuda baru mengakhiri Masa Remaja pada usia sekitar 21 tahun. Sebagai akibatnya seringkali Laki-laki tampak kurang matang untuk usianya bila dibandingkan dengan Perempuan.
Menurut Konopka,masa Remaja dibagi menjadi tiga Periode meliputi, Masa Remaja Awal; 12-15 tahun, Masa Remaja Madya; 15-18 tahun, dan Masa Remaja Akhir; 19-20 tahun.
Ada pula Ahli Psikologi yang menganggap bahwa masa remaja sebagai masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa,yaitu saat-saat ketika anak tidak mau lagi diperlakukan sebagai anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisiknya ia belum dapat dikatakan sebagai orang dewasa. Saat anak mengalami masa remajanya tidaklah sama waktunya di tiap-tiap daerah. Waktunya berbeda-beda berdasar norma kedewasan yang bersifat setempat; misalnya di daerah pedesaan yang agraris, anak usia 12 tahun sudah ikut melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan orang dewasa seperti mengolah sawah orang tuanya dan pekerjaan-pekerjaan berat lainnya. Dalam keadan seperti ini berarti anak yang belum dewasa itu sudah dituntut orang tuanya untuk bertanggung jawab. Dengan demikian masa remaja akan lebih cepat berakhir di pedesaan di bandingkan dengan di perkotaan, sebab kehidupan di daerah perkotaan lebih kompleks dan lebih majemuk masyarakatnya karena pengaruh dari latar belakang kehidupan, norma-norma kebudayaan, adat istiadat, nilai-nilai moral, etika, dan sosial.


C. CIRI-CIRI MASA REMAJA
Seperti halnya dengan semua periode perkembangan yang penting selama rentang kehidupan manusia, masa remaja juga mempunyai ciri-ciri tertentu yang bisa membedakannya dengan periode-periode perkembangan sebelum dan sesudahnya;
a. Masa Remaja sebagai Periode yang Penting.
b. Masa Remaja sebagai Periode Peralihan.
c. Masa Remaja sebagai Usia Bermasalah.
d. Masa Remaja sebagai Masa Mencari Identitas.
e. Masa Remaja sebagai Usia yang Menimbulkan Ketakutan.
f. Masa Remaja sebagai Masa yang Tidak Realistik.
g. Masa Remaja sebagai Ambang Masa Dewasa.

D. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MASA REMAJA
a. Perubahan Fisik
Perumbuhan Fisik Mengalami perubahan dengan cepat pada Masa Remaja, lebih cepat bila dibandingkan dengan pertumbuhan di Masa Anak-anak dan masa Dewasa. Perkembangan Fisik jelas terlihat pada tungkai dan tangan, tulang kaki dan tangan, otot-otot tubuh juga berkembang dengan pesat, sehingga Anak kelihatan bertubuh tinggi tetapi Kepalanya masih mirip dengan Anak-anak.
Perubahan ini dibagi menjadi dua; Perubahan Eksternal, dan Perubahan Internal.
1. Perubahan Eksternal
Tinggi
Rata-rata Anak Perempuan mencapai tinggi yang matang pada usia antara 17 dan 18 tahun, dan rata-rata Anak Laki-laki kira-kira 1 tahun sesudahnya. Meskipun Anak Laki-laki memulai pertumbuhan pesatnya lebih lambat dari pada Anak Perempuan, pertumbuhan Anak Laki-laki berlangsung lebih lama, sehingga pada saat matang biasanya Anak Laki-laki lebih tinggi dari pada Anak perempuan, karena Otot Anak Laki-laki tumbuh lebih besar dari pada Otot Anak perempuan. Setelah masa puber, kekuatan Anak Laki-laki melebihi kekuatan Anak Perempuan dan perbedaan ini akan terus meningkat.

Berat
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi, tetapi berat badan pada masa ini tersebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya mengandung sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali

Proporsi tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang baik. Misalnya, badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu panjang.

Organ Seks
Baik organ Seks Pria maupun Organ Seks Wanita mencapai ukuran yang matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.

2. perubahan Internal
Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan lebih kuat, hati bertambah berat, dan kerongkongan bertambah panjang.




Sistem peredaran darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja; pada usia 17 atau 18 tahun beratnya dua belas kali berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.

Sistem Pernapasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia 17 tahun, dan anak laki-laki mencapai tingkat kematangan beberapa tahun kemudian.

Sistem Endokrin
Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan ketidak seimbangan sementara dari seluruh sistem endokrin pada masa awal puber. Kelenjar-kelenjar seksberkembang pesat dan berfungsi, meskipun belummencapai ukuran matangsampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.

Jaringan Tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia 18 tahun. Jaringan selain tulang terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran matang, khususnya bagi perkembangan jaringan otot.

b. Perkembangan Seksual
Perkembangan Seksualitas Remaja ditandai dengan dua ciri; Ciri-ciri seks Primer dan Ciri-ciri Seks Sekunder.
1. Ciri-ciri Seks primer
Pada Remaja Pria ditandai dengan sangat cepatnya pertumbuhan testis, yaitu pada tahun pertama dan kedua, kemudian tumbuh secara lebih lambat, dan mencapai ukuran matangnya pada usia 20 atau 21 tahun. Setelah testis mulai tumbuh, penis mulai bertambah panjang, pembuluh mani (Sperma) dan kelenjar prostat semakin membesar. Matangnya organ-organ seks tersebut memungkinkan Remaja Pria (sekitar usia 14-15 tahun) mengalami mimpi basah.
Pada Remaja Wanita, kematangan organ-organ seksnya ditandai dengan tumbuhnya rahim, vagina, dan ovarium (indung telur) secara cepat. Ovarium menghasilkan ova (telur) dan mengeluarkan hormon-hormon yang diperlukan untuk kehamilan, menstruasi, dan perkembangan seks sekunder. Pada usia sekitar 11-15 tahun, untuk pertama kalinya remaja wanita mengalami menarche (menstruasi pertama). Peristiwa menarche ini diikuti oleh menstruasi yang terjadi dalam interval yang tidak beraturan.untuk jangka waktu enam bulan sampai satu tahun atau lebih, ovulasi mungkin tidak selalu terjadi.

2. Ciri-ciri Seks Sekunder
Pada Remaja Pria biasanya di tandai dengan; mulai tumbuhnya rambut atau bulu diatas bibir, disekitar kemaluan, dan juga pada ketiak. sedangkan di lehernya mulai tumbuh jakun yang membuat suaranya menjadi berubah.kelenjar lemak yang memproduksi minyak semakin membesar dan lebih aktif, sehingga dapat menimbulkan jerawat.
Pada Remaja Wanita ditandai dengan; mulai tumbuhnya bulu atau rambut di sekitar kemaluan, dan juga ketiak. Dan karena produksi hormon dalam tubuhnya, di permukaan wajahnya tumbuh jerawat. Selain tanda-tanda tersebut, terjadi penimbunan lemak yang membuat buah dadanya mulai tumbuh,pinggulnya mulai melebar, dan pahanya membesar.

c. Perkembangan Emosi
Secara Tradisional, Masa Remaja dianggap sebagai Periode “Badai dan Tekanan”, suatu masa dimana ketegangan Emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan Fisik dan Kelenjar-kelenjar. Suatu saat ia bisa sedih sekali, di lain waktu ia bisa marah sekali, dan kalau sedang senang-senangnya ia mudah lupa diri karena tidak mampu menahan emosi yang meluap-luap itu. Bahkan remaja mudah terjerumus kedalam tindakan-tindakan tidak bermoral. Di masa ini emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri mereka dari pada pikiran yang realistis.
Meskipun emosi remaja seringkali sangat kuat, tidak terkendali, dan tampaknya tidak irasionil, tetapi pada umumnya dari tahun ke tahun terjadi perbaikan perilaku emosional sehingga menjelang berakhirnya awal masa remaja, adanya badai dan tekanan ini semakin berkurang, dan di akhir masa remaja baik anak laki-laki maupun perempuan akan mampu mencapai kematangan emosionalnya.

d. Perkembangan kognitif (Intelektual)
Menurut Piaget, pada masa remaja, baik laki-laki maupun perempuan sudah mencapai apa yang disebut tahap pelaksanaan formal dalam kemampuan kognitif. Pada masa ini remaja mampu memertimbangkan semua kemungkinan untuk menyelesaikan suatu masalah dan mempertanggungjawabkannya berdasarkan suatu hipotesis atau proporsi. Jadi ia dapat memandang masalahnya dari beberapa sudut pandang dan mampu menyelesaikannya dengan mengambil banyak faktor sebagai dasar pertimbangan.
Sementara, proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaannya dari mulai usia 12-20 tahun. Pada usia 16 tahun,berat otak sudah menyamai orang dewasa.sistem syaraf yang memproses informasi berkembang cepat pada usia ini.
Pada masa remaja terjadi reorganisasi lingkaran syaraf Lobe Frontal yang berfungsi sebagai kegiatan kognitif tingkat tinggi, yaitu kemampuan merumuskan perencanaan strrategis, atau mengambil keputusan. Lobe Frontal ini terus berkembang sampai usia 20 tahun atau lebih. Perkembangan Lobe Frontal ini sangat berpengaruh pada kemampuan intelektual remaja.

e. Perkembangan Sosial
Pada masa remaja berkembang Social Cognition, yaitu kemampuan untuk memahami orang lain sebagai individu yang unik, baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat-minat nilai, maupun perasannya. Pemahamannya ini mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial yang lebih akrab dengan mereka (terutama teman sebaya), baik melalui jalinan persahabatan maupun percintaan (pacaran).
Dalam persahabatan, remaja memilih teman yang memiliki kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, baik menyangkut interes, sikap, nilai, maupun kepribadian.
Pada masa ini juga berkembang sikap conformity, yaitu kecenderungan untuk mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran (hobby), atau keinginan orang lain (teman sebaya). Perkembangan sikap konformitas inilah yang dapat memberikan dampak positif maupun negatif pada remaja..
Dari semua perubahan yang terjadi dalam sikap dan perilaku sosial, yang paling menonjol terjadi di bidang hubungan heteroseksual.dalam waktu yang singkat, remaja mengadakan perubahan yang radikal; dari tidak menyukai lawan jenis sebagai teman menjadi lebih menyukai teman dari lawan jenisnya daripada teman sejenis.

f. Perkembangan Moral
Melalui pengalaman berinteraksi sosial dengan orangtua, guru, teman sebaya, atau orang dewasa lainnya, tingkat moralitas masa remaja sudah lebih matang jika dibandingkan dengan masa anak-anak. Mereka sudah lebih mengenal tentang nilai-nilai moral atau konsep-konsep moralitas; seperti kejujuran, keadilan, kesopanan, dan kedisiplinan.
Pada masa ini muncul dorongan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat dinilai baik oleh orang lain. Remaja berperilaku bukan hanya untuk memenunuhi kepuasan fisiknya, tetapi juga untuk kepuasan psikologisnya. Ia akan merasa puas dengan adanya penerimaan dan penilaian positif dari orang lain tentang perbuatannya.
Menurut mitchell ada lima perubahan dasar dalam hal moral yang harus dilakukan oleh remaja. Ia merumuskan perubahan fundamental dalam moralitas selama masa remaja sebagai berikut;
a. Pandangan moral individu makin lama makin menjadi lebih abstrak dan kurang konkret.
b. Keyakinan moral lebih terpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah. Keadilan muncul sebagai kekuatan moral yang dominan.
c. Penilaian moral menjadi semakin kognitif. Ini mendorong remaja untuk lebih berani menganalisis kode sosial dan kode pribadi dari masa kanak-kanak dan berani mengambil keputusan terhadap berbagai masalah moral yang dihadapinya.
d. Penilaian moral menjadi kurang egosentris.
e. Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mahal, dalam arti bahwa penilaian moral merupakan bahan emosi dan menimbulkan ketegangan psikologis.

g. Perkembangan Agama
Karena pandangan terhadap tuhan atau agama dipengaruhi oleh perkembangan berpikir, maka pemikiran remaja tentang tuhan berbeda dengan pemikiran anak. Kemampuan berpikir abstrak remaja memungkinkannya untuk dapat mentransformasikan keyakinan beragamanya. Dia dapat mengapresiasi kualitas keabstrakan tuhan sebagai yang maha adil, maha kasih sayang,.
Remaja pada masa ini mulai menaruh minat pada agama dan menganggap bahwa agama berperan penting dalam kehidupan. Minat pada agama antara lain tampak dengan membahas masalah agama, mengikuti pelajaran-pelajaran agama disekolah dan perguruan tinggi,dan mengikuti berbagai upacara kegiatan agama.
Banyak remaja mulai meragukan konsep keyakinan dan keagamaan yang sudah diterimanya pada masa anak-anak, dan oleh karena itu, periode remaja disebut juga sebagai periode keraguan religius. Namun wagner menyebutnya dengan tanya jawab religius.

E. TUGAS PERKEMBANGAN MASA REMAJA
Menurut pendapat William Kay, tugas perkembangan utama remaja adalah memperoleh kematangan sistem moral untuk membimbing perilakunya. Kematangan remaja belumlah sempurna jika tidak memiliki kode moral yang dapat diterima secara universal. Selanjutnya dia mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja itu sebagai berikut;
a. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.
b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas.
c. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual atau kelompok.
d. Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya.
e. Menerima dirinya sendiri dan memiiki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri.
f. Memperkuat kemampuan mengendalikan diri atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup.
Mampu meninggalkan reaksi, penyesuaian diri, dan sikap atau perilaku yang bersifat kekanak-kanakan.
Sedangkan Havighurs mewnjelaskan tugas-tugas perkembangan itu sebagai berikut
a. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya.
b. Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita.
c. Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif.
d. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
e. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.
f. Memilih dan mempersiapkan karier.
g. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.
h. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara.
i. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.
j. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etikasebagai petunjuk atau pembimbing dalam bertingkah laku.
k. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dapat dilihat bahwa tugas perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan besar dalam sikap dan perilaku anak guna persiapan untuk menghadapi masa dewasa. Akibatnya hanya sedikit anak laki-laki dan anak perempuan yang dapat diharapkan untuk menguasi tugas-tugas tersebut selama awal masa remaja, apalagi bagi mereka yang matangnya terlambat.

IV. KESIMPULAN
1. Masa remaja yang berlangsung dari saat individu menjadi matang secara seksual sampai mencapai usia kematangan yang resmi, merupakan masa yang penting dalam rentang kehidupan, suatu periode peralihan, suatu masa perubahan, usia bermasalah, saat individu mencari identitas, usia yang menakutkan, masa tidak realistik, dan ambang masa dewasa.
2. Pertumbuhan fisik pada masa ini dipengaruhi oleh seks dan usia kematangan, sehingga banyak menimbulkan keprihatinan bagi anak laki-laki dan perempuan.
3. Pada masa remaja, laki-laki dan perempuan telah sampai pada tahap pelaksanaan formal, remaja mulai mampu mempertimbangkan semua kemungkinan untuk menyelesaikan dan mempertanggungjawabkan masalah yang dihadapinya berdasarkan suatu hipotesis, secara sistematis dan ilmiah.
4. Menurut tradisi ,masa remaja adalah periode dari meningginya emosi, saat “badai dan tekanan”, namun hal ini tidaklah bersifat universal, seperti anggapan orang pada umumnya.
5. Perubahan sosial yang penting dalam masa remaja meliputi meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, pola perilaku sosial yang lebih matang, pengelompokan sosial baru dan nilai-nilai baru dalam pemilihan teman.
6. Perubahan pokok dalam moralitas selama masa remaja terdiri dari mengganti konsep-konsep moral khusus dengan konsep-konsep moral tentang benar dan salah yang bersifat umum,membangun kode moral berdasarkan pada prinsip-prinsip moral individual.
7. Lambat atau cepat remaja membutuhkan keyakinan agama meskipun ternyata keyakinan pada masa anak-anak tidak lagi memuaskan.
8. segala tugas perkembangan pada masa ini dipusatkan pada usaha penanggulangan sikap dan pola perilaku yang kekanak-kanakan, guna untuk persiapan menghadapi masa dewasa.

V. PENUTUP
Demikian penjelasan kami tentang perkembangan remaja, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini, masih ada banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu kritik serta saran sangat kami harapkan dari para pembaca, agar dalam pembuatan makalah yang akan datang bisa lebih baik tentunya. Dan semoga makalah ini dapat diambil manfaatnya. Amin...

REFERENSI
Dr. H. Syamsu yusuf LN., Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, Bandung, PT,Remaja Rosdakarya
Drs. Zulkifli L., Psikologi Perkembangan, Bandung, PT.Remaja Rosdakarya
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan,Edisi kelima, Jakarta, Penerbit Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar